Seperti biasa, show Anne Avantie selalu dinanti banyak penggemarnya dan pecinta fashion. Bukan hanya karena koleksi kebayanya yang indah, namun juga kemasan show yang megah dan penuh kejutan.
Dan untuk kedua kalinya, setelah sukses di Indonesia Fashion Week Maret lalu, Anne Avantie kembali mengundang Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiasti sebagai bintang tamu shownya.
Hadirnya kembali Susi Pudjiastuti dalam show Anne Avantie kali ini bukan untuk sekadar meramaikan show, namun ada misi mulia di balik itu. Ia mengungkapkan bahwa ia setuju untuk tampil di gelaran Anne Avantie dengan syarat sang desainer mau mendonasikan 10 buah kapal untuk nelayan yang terkena bencana gempa Palu dan Donggala.
“Bu Anne hubungi saya, pokoknya kalau dia mau kasih saya sepuluh kapal, saya mau jalan,” ungkap Susi di panggung runway ketika ditanya oleh presenter Indra Bekti dan Indy Barends.
Bencana Palu dan Donggala menjadi inspirasi bagi Anne Avantie untuk mengangkat tenun ke dalam gelarannya di JFW 2019 karena daerah Donggala terkenal dengan karya tenun mereka yang indah. “Ada sesuatu yang istimewa dalam penyelenggaran JFW 2019 yang bertajuk Badai Pasti Berlalu. Setelah terakhir saya ikut menelapakkan kaki pada gelaran JFW 2017, saya merasakan bahwa tahun ini saya kembali harus meninggalkan ‘tapak-tapak kaki’ saya untuk memberikan suatu kepedulian terhadap duka yang menjadi duka kita semua,” demikian bunyi pernyataan Anne Avantie dalam siaran persnya.
Seperti biasa juga, selain tokoh publik seperti Menteri Susi Pudjiastuti, pergelaran busana Anne Avantie juga selalu bertabur top model dan bintang. Turut tampil sebagai model diantaranya Maia Estianty, Titi Rajo Bintang, Artika Sari Devi, Mika Tambayong, Surya Saputra, vokalis RAN Rayi Saputra di samping model senior seperti Whulandary Herman dan Kimmy Jayanti.
Untuk show JFW 2019 ini, Anne Avantie menghadirkan 50 koleksi yang didominasi oleh kain tenun dan kebaya brokat. Anne menghadirkan beberapa palet warna kebaya seperti hijau, biru, ungu dan merah yang berpadu apik dengan warna-warna tenun.
Melalui karyanya kali ini, Anne Avantie berupaya meluapkan emosi dan empatinya karena musibah bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala dan Lombok. Hasil inspirasi dan imajinasinya tersebut pun melebur jadi satu dan dikemas dalam pergelaran karya seni yang menampilkan khazanah budaya dan busana Indonesia yang terangkum apik dalam tema ‘Badai Pasti Berlalu’.